Berikut Topologi yang akan kita buat :
Gambar 1 Topologi BGP |
Target kita kali ini adalah menghubungkan kedua router dengan menggunakan AS Number yang sama yaitu 100 dengan menggunakan metode peering with physical interface agar kedua interface loopback router dapat berkomunikasi satu sama lain .
Pertama, konfigurasikan alamat ip terlebih dahulu pada masing masing router sesuai dengan topologi diatas :
R1
Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic
# ADDRESS NETWORK INTERFACE
0 10.10.10.1/24 10.10.10.0 ether1
1 1.1.1.1/32 1.1.1.1 lo0
[admin@R1] >
R2
Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic
# ADDRESS NETWORK INTERFACE
0 10.10.10.2/24 10.10.10.0 ether1
1 2.2.2.2/32 2.2.2.2 lo0
[admin@R2] >
Jika alamat ip sudah benar, coba kita uji terlebih dahulu konektifitas antar router karena alamat ip ether1 lah yang akan kita gunakan untuk melakukan peering :
SEQ HOST SIZE TTL TIME STATUS
0 10.10.10.2 56 64 0ms
1 10.10.10.2 56 64 1ms
2 10.10.10.2 56 64 1ms
sent=3 received=3 packet-loss=0% min-rtt=0ms avg-rtt=0ms max-rtt=1ms
[admin@R1] >
Oke, hasilnya reply, berarti kita sudah siap untuk melakukan peering BGP nya . Selanjutnya adalah mensett agar kedua router menggunakan AS Number 100 :
R1
[admin@R1] >
R2
[admin@R2] >
Selanjutnya adalah melakukan peering antar router menggunakan interface fisik nya (10.10.10.x) :
R1
[admin@R1] >
Pada parameter remote-address diisi dengan ip interface fisik router lawan. Dan pada parameter remote-as diisi dengan AS Number Router Lawan
Lakukan Hal yang sama pada Router lawannya (R2)
R2
[admin@R2] >
Nah, setelah melakukan konfigurasi peering, kita akan mengecek apakah proses peering sudah terjalin atau tidak :
Flags: X – disabled, E – established
0 E name=”peer1″ instance=default remote-address=10.10.10.1 remote-as=100
tcp-md5-key=”” nexthop-choice=default multihop=no route-reflect=no
hold-time=3m ttl=255 in-filter=”” out-filter=”” address-families=ip
default-originate=never remove-private-as=no as-override=no passive=no
use-bfd=no
[admin@R2] >
Jika Flag menunjukkan E , berarti proses peering sudah terjalin (Established) . Selanjutnya adalah konfigurasi agar masing masing router mengadvertise network loopbacknya :
R1
[admin@R1] >
R2
[admin@R2] >
Sekarang saat nya melihat table routing pada masing masing router apakah sudah teradvertise oleh network loopback lawannya :
Flags: X – disabled, A – active, D – dynamic,
C – connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf, m – mme,
B – blackhole, U – unreachable, P – prohibit
# DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY DISTANCE
0 ADC 1.1.1.1/32 1.1.1.1 lo0 0
1 ADb 2.2.2.2/32 10.10.10.2 200
2 ADC 10.10.10.0/24 10.10.10.1 ether1 0
[admin@R1] >
Terlihat Router R2 sudah mengetahui rute untuk menuju ke loopback R2 melalui BGP . Ini Menandakan konfigurasi peering kita sudah berhasil .
Untuk Pengujian juga dapat menggunakan ping :
SEQ HOST SIZE TTL TIME STATUS
0 2.2.2.2 56 64 0ms
1 2.2.2.2 56 64 1ms
2 2.2.2.2 56 64 0ms
sent=3 received=3 packet-loss=0% min-rtt=0ms avg-rtt=0ms max-rtt=1ms
[admin@R1] >
Nah, hasil ping reply, menandakan konfigurasi kita berhasil dan masing masing loopback sudah terhubung satu sama lain .
Terimakasih